مرحبا بكم في بلوق (welcomeeee ....)

Tinggdonggg ...
Welcome to my house
don’t forget to read your pray

بِسْمِ الله وَلَجْنَا ، وَ بِسْمِ الله خَرَجْنَا وَعَلَى رَبِّنَا تَوَكَلْنَا

"Bismillahi walajnaa wa bismillahi kharajnaa wa-alallaahi rabbina tawak-kalnaa"
Artinya :
Dengan nama Allah kami masuk rumah, dengan nama Allah aku keluar rumah, serta kepada-Nya aku berserah diri

hmm ...
FINISH ?!
WOKE , Let’s we see my blog
eitsss !
wait ...
peraturannya :
1. Maaf bila ada kalimat yg menyinggungg di blog ini
2. Dilarang membuat prahara disini
3. Ambil yang yg bagus di blog ini
AGREE ??
okee .
lanjuutttt ..... :)

Senin, 01 Maret 2010

Never Ending

Hari ini…
Aku hanya akan menghadapi 5 klien rutin ku saja, aku bukan seorang pengacara, aku seorang psikolog jiwa umum,yang membuka klinik kecil dengan 3 orang calon psikolog-psikolog muda yang aku pinjam dari sebuah universitas untuk membantuku,ku lakukan itu karena aku ingin membantu kehidupan perekonomian mereka, dengan catatan mereka cerdas,sungguh-sungguh ingin menyelesaikan kuliah,sehingga mereka tidak perlu menjadi ayam-ayam kampus demi sebuah pendidikan, aku belajar mendidik mereka di mulai dengan bersyukur,mereka tidak perlu minder harus bicara apa adanya pada ku tentang tiap kekurangan dan kebutuhan mereka,jujur itu pelajaran ke dua dari ku, aku akan bisa menerima mereka jika mereka bisa jujur pada diri mereka sendiri,dan pastinya mereka pun akan jujur ke pada orang lain
kadang ku teliti pola tingkah mereka dalam bergaul, memang sama saja dengan tingkat remaja akhir pada umunya,tapi bila di teliti dengan seksama,aku baru akan menemukan satu perbedaan besar di antara mereka. Di dalam diri mereka terdapat merasa keterasingan diri karena kurang dari yang lainnya,meskipun usiaku hanya terpaut di atas mereka beberapa tahun, tapi tentunya aku lebih belajar banyak dari mereka, dan mereka juga pasti akan belajar sesuatu dari ku,karena itulah hidup, tak kan pernah berhenti melakukan proses pembelajaran.
Mereka terbiasa memanggil ku dengan “mbak vio”, agar mereka lebih merasa dekat denganku, dan aku yang hanya tinggal seorang diri,merasakan lagi hubungan kekeluargaan dari mereka.
Lama-lama aku memang butuh beberapa waktu untuk rehad sejenak dari rutinitas ku yang menuntut keseriusan berfikir, memecahkan bebrapa problem-problem besar di hidup orang lain yang terkadang ku jumpai beberapa kepenatan di wajah klien-klien ku yang sebahagian besar mengalami masalah kehidupan mereka dalam berinteraksi sehari-hari.
“mbak,,,hari ini saya mau cuti dulu,soalnya ibuk mau datang dari kampung,
nanti saya diganti sama wina”
suara ifah membuatku membalikkan badan dari langkah buru-buru ku menuju ruangan pribadi ku dan berusaha melihat wajahnya yang tertunduk karena memang selalu begitu tiap kali berbicara dengan ku, ifah dari keturunan jawa jadi wajar saja menurutku, langkah,tutur dan sikapnya lembut dan sopan sekali,sehingga aku sering mempermainkan kata-katanya yang penuh rasa hormat itu.
“empphh,,,aduh bagaimana yah fah,saya tidak bisa”kataku sambil berlalu,membalikkan badan dan kembali melanjutkan perjalanan kakiku yang terpending yang sekilas menyimpan senyuman nakal karena lagi-lagi mempermainkan Ifah.
Sementara Hanum yang sudah sedari tadi menilik tingkah ifah memindahkan pandangannya padaku,tersenyum yang ikut bersekongkol denganku.kembali melihat ifah berjalan membututi ku dari belakang menuju ruangan pribadi ku dengan sedikit wajah terangkat dan memohon,hanum yang menonton kejadian itu hanya terkikik sambil menutup gigi rapatnya,karena ia tau bahwa aku tidak mungkin setega itu pada ifah yang begitu banyak nilai plus di mataku.
“ifah,,,”
kataku sambil menyetop langkah ifah bergegas keluar dari ruangan ku yang sudah mendapatkan izin off hari ini,
”ya mbak,apa ada lagi?”
tanyanya dengan wajah sedikit tersenyum dan tangan bergumal di depan sambil menyentuh buah bajunya,
”ohh,,saya Cuma mau bilang sampaikan salam saya ke pada orang tua kamu”
kataku kembali duduk dan menyentuh kaca mata yang tadi ku tanggalkan tanpa melihat wajah dan suara ifah yang menyetujui permintaanku dan mengucapkan teri makasih, kemudian berlalu keluar dan menutup pintu ruangan ku.

3 hari kemudian…
“mbak ini jadwal kita hari ini,apa ada yang perlu di add atu di delet mbak??? emphh…klien yang datang 2 hari yang lalu minta mbak yang mendatanginya,katanya dia mau mbak jadi psikolog pribadinya,dia akan bayar berapapun katanya,pagi ini mbak juga mendapatkan satu buket bunga, bingkisan makanan dan kado unik kecil dari beliau itu mbak,hehehe”
kata wina yang begitu bersemangat menyampaikan schedule ku sambil tersenyum nakal dan menggoda ku, anak didik ku yang satu ini memang agak sedikit lincah dalam soal pergaulan dan perhatian padaku hingga hal detail yang salah padaku,
”mbak, sudah kenal lama ya sama mas henggar?”
katanya menilik ku dan kelihatan sangat ingin tau jawaban dari ku,
“menurut kamu?”
kataku sambil kembali melanjutkan membaca kertas rutinitas ku,
”waduh mbak kalau itu sulit di pastikan dan jelas saya tidak bisa menjawabnya,bukankah hal itu ada pada diri mbak sendiri”
gaya wina menirukanku ketika menghadapi klien,tapiiii… kata-katanya begitu mirip dengan ucapanku ketika sore kemaren henggar mendatangiku di ruangan pribadiku, menanyakan perasaanya sendiri padaku,
”mendengarkan pembicaraan orang itu tidak baik nona”
kataku tetap tenang ketika melihat gayanya yang nyegir kuda karena malu ketahuan dan kembali duduk dengan tenang di hadapanku,
”emph,,dia mantan pacar saya saat duduk di bangku SMA kelas 2”
kataku jujur pada wina,karena wina cukup pandai dalam hal tutup mulut,dan selalu ingin tau soal ku jadi bukan masalah besar jika sesekali aku bercerita tentang hal yang ingin dia tau soal ku.
”apa mbak??!,wahh…saya ketinggalan banyak nih mbak,oiya sebentar mbak saya ambil dulu kiriman mas henggarnya” sambil berlalu keluar wina kelihatan sangat bersemangat.
Berselang beberapa menit,wina pun kembali sambil menenteng kiriman-kiriman henggar.
”ini mbak..semuanya.saya pamit kembali ke depan dulu ya mbak,apa schedule mbak
ada yang perlu saya perbaiki” tanyanya.
”tidak,terimakasih wina”
kataku sambil menyentuh kotak yang di titipkan henggar pada vina,tapi begitu ingin membukanya tertulis memo kecil di atas kotak bewarna violet tersebut
“aku tau,jika ku berikan antara kenangan”BoX”, masa depan”Bingkisan
makanan” dan keindahan”buket bunga” yang semuanya berhubungan
dengan ku,,Vi pasti memilih box ini,tapi aku mau Vi pilih masa depan,
sarapan dulu ya…”

miss U,
Engg””


Meskipun begitu cueknya Engg dalam bersikap keseharian, tapi dia laki-laki terbaik yang pernah aku kenal,sikapnya yang sangat pengertian,perhatian, dan sangat penyayang.membuat dia tidak ada cela di mata ku. kandasnya hubungan ku dengan Engg bukan salah ku ataupun Engg,kami tidak pernah ada masalah,kami juga tidak pernah bertengkar, putus juga dengan cara yang amat baik, hanya saja perlu di akui terkadang persahabatan itu memang jauh lebih penting dari apapun,awalnya aku,Engg,dan Tyu adalah 3 kawan sejati, tapi mungkin aku dan engg yang melangkah dari luar line yang semestinya harus kembali dengan cara yang sedikit terpaksa,tak ku sangka ternyata tyu pun menaruh perasaan yang sama seperti Engg pada ku,bukan seperti cerita di serial drama pada umumnya”berbagi cinta” judulnya,aku yang tidak ada perasaan apa-apa selain persahabatan pada tyu terpaksa belajar mencintainya dan meninggalkan Engg karena dengan alasan yang cukup logic menurut ku, tyu lah yang dari awal mencintaiku, memperhatikan tiap detil gerak-gerik, langkah, kebutuhan, bahkan kekuranganku. tidak pernah terlihat oleh ku karena introvert nya sikap tyu,tentu saja dalam kesempatan itu engg yang cuek dan bersikap sedikit gila mencoba-coba dan, yang akhirnya rasa itu benar-benar ada di hati engg buat ku. Dan alasan kedua aku jauh dari Engg karena tyu adalah sahabat Engg dari kecil yang tidak pernah punya waktu lama menghirup udara bebas karena saking seringnya in-out rumah sakit, engg bilang
”aku yakin tidak akan ada lagi wanita yang pantas dan mau menerima tyu sebaikmu Vi,karena aku tau kamu”.
Engg dan aku akhirnya memutuskan untuk menyudahi backstreet kami dari tyu, saat itu seorang wanita yang sangat memperhatikan engg melebihi diriku, yang dulunya jadi bahan lelucon ku untuk menggoda engg dan berpura-pura cemburu, akhirnya menggantikan posisi ku dalam renggang waktu 2 bulan. Karena kata Engg
”lama-lama aku tidak tahan melihat kamu bersama tyu vi”, jadi mohon lepaskan hati ku sementara waktu,,aku akan mencoba dengan karina,aku akan kembali jika celah itu ada dan jika kamu yang minta” katanya dengan mata berair ketika melihat ku pulang dari mengantarkan tyu check-up ke dokter dengan menggandeng erat lengan tyu. Saat itu 40% perasaanku pada tyu, dan selebihnya masih untuk Engg.
”wah..wah ada apa ini, kenapa vi menghapuskan air mata mu iingg”
kata tyu yang tiba-tiba keluar dari dalam rumah tanpa suara dengan wajah polos dan biasa saja, aku yang kaget kontan menyambut tyu yang tiba-tiba keluar tanpa mengenakkan syal lagi. “kenapa kamu iingg?tumben sore-sore begini ke rumahku,ini kan jadwal kamu berada di alam maya,kasian fans-fans kamu tuh…di tinggalin artisnya”
ledek tyu lagi dengan wajah heran dan sedikit tersenyum geli.
“kamu gak bisa ya,, bilang H E N G G A R, atau engg dch..iingg,iing,iingg,huuuuu…”
kata engg buru-buru menghapus air mata dan tetap dengan langkah cuek berbalik badan dan justru pulang,”Heyy…IINGGkar mau ke mana, gak jadi liatin aku biar aku hapus juga air mata kamu,nih tissuenya?”kata tyu dengan nada sedikit tinggi dan menoleh ke mata ku dengan tatapan tajam dan penuh tanda Tanya,dan aku hanya bisa tertunduk.
“pulang,meladeni fans”
kata engg dengan langkah bergegas.
Itu terakhir aku dan engg bicara serius,yang ku dengar setelah selesai SMA Engg melanjutkan pendidikan di Jepara, Jepang dan menikah dengan seorang wanita jepang bernama Harimha.dan aku tetap bersama tyu yang akhirnya benar-benar membuatku mencintainya bukan karena apa-apa juga bukan karena siapa-siapa,hingga saat kuliah aku sempat putus beberapa tahun dari tyu,dan akhirnya aku memutuskan kembali pada tyu sejak 3 tahun yang lalu,hubungan ku dengan tyu memang sudah kurang sehat rasanya,aku dan tyu sudah jarang komunikasi,menurutku mungkin hubungan ini hanya tinggal status karena jarak antara Malaysia-Indonesia cukup jauh,tapi dua minggu yang lalu seingat ku tyu menelfon ku dan bilang
“aku akan kembali menetap di Indonesia 2 bulan lagi vi,aku sedang mengurus kepindahan ku, dan pernikahan kita di sini,kamu yang sabar ya sayang…”
ah,,, astaga aku lupa sesuatu tyu belum menyakan persetujuan ku, karena bergegas berdiri aku melupakan handphone ku, kali ini tujuanku adalah rumah orang tuanya tyu yang ingin menanyakan kabar kepastian kembalinya tyu pada mereka. Meskipun aku jarang berkunjung kerumah orang tuanya tapi aku masih ingat betul detail bagaimana rumah orang tyu aslinya yang bernuansa melayu, karena memang nenek tyu asli melayu.
Tapi betapa terkejutnya aku ketika aku tau rumah itu berubah drastis seratus delapan puluh derajat celcius, menjadi sebuah ruko-ruko kecil,2 tahun yang lalu ketika tyu pulang dari Malaysia untuk yang terakhir kalinya, aku di bawa secara resmi pada orang tua tyu untuk di perkenalkan sebagai calon menantu bagi mereka.sikap mereka hangat dan sangat terbuka, aku tidak mengunjungi keluarga kecil itu lagi karena tyu sendriri yang melarang ku, meskupun buat ku pemikirannya tidak logic tapi aku berusaha memenuhi keiginan tyu untuk tidak terlalu dekat dulu pada keluarganya, katanya itu hanya akan membuka sesuatu sebelum pada saatnya saja. Aku tidak mengerti apa maksudnya tapi aku berusaha menerima dan menghargai keputusan tyu.
Salah satu dari 3 ruko kecil ini, adalah sebuah kios handphone. Meskipun aku tau bahwa aku tidak akan mendapatkan jawaban yang memuasakan, tapi untuk memnuhi rasa penasaranku, aku akan tetap melangkah dan mencoba memastikan.
“ koh, persmisi” kataku pada orang cina yang menjaga counter tersebut.
“ yah…mau isi pulsa ya?” katanya, dengan begitu sigap menaggapi omongan ku.
“ohh, enggak koh, Cuma mau nanya..sebelum ruko ini di bangun disini ada rumah. Boleh saya tau ......
..... to be countinue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silhkan di komentarii :) slmat mnikmati hari anda yg indahh .. trmkasih .